Thursday, May 24, 2012

MAKALAH FILOSOF AL-FARABI

FILOSOF AL-FARABI
Oleh : Anis Syarifah

A.    AL-FARABI
Al-Farabi memiliki nama lengkap Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan. Sebutan “Al-Farabi” diambil dari nama kota kelahirannya, Farab. Ia lahir pada tahun 258 H/870 M. Ayahanya adalah seorang Iran dan menikahi wanita Turkestan. Oleh karena itu, Al-Farabi disebut keturunan Turkestan dan kadang-kadang juga disebut keturunan Iran.
Al-Farabi hidup dalam keluarga seorang jenderal Turki. Pendidikan dasar Al-Farabi dimulai dengan mempelajari dasar-dasar ilmu agama dan bahasa. Ilmu agama meliputi Al-Qur’an, hadits, tafsir, dan fiqih. Dan bahasa meliputi bahasa Arab, Persia dan turki. Ia juga mempelajari matematika dan filsafat, serta melakukan pengembaraan untuk mendalami ilmu-ilmu lain. Sejak muda hingga dewasa, ia bergelut dengan dunia ilmu. Ia mengunjungi Bagdad dan belajar pada ahli logika, Abu Bisyr Matta ibnu Yunus dan Yuhanna ibnu Khaylan di Harran.[1]

B.     FILSAFAT AL-FARABI
1.      Filsafat Emanasi
Al-Farabi mencoba menjelaskan bagaimana yang banyak timbul dari Yang Satu. Tuhan Maha Satu, tidak berubah, jauh dari materi, jauh dari arti banyak, Maha Sempurna dan tidak berhajat pada apapun. Kemudian bagaimana terjadinya alam materi yang banyak ini dari Yang Maha Satu, Al-Farabi menjelaskannya melalui filsafat emanasi/pancaran.
Tuhan sebagai akal, berfikir tentang diri-Nya, dan dari pemikiran ini timbul suatu maujud lain. Tuhan merupakan wujud pertama dan dengan pemikiran itu timbul wujud kedua yang juga mempunyai subtansi. Ia disebut Akal Pertama yang tak bersifat materi. Wujud kedua ini berfikir tentang wujud pertama dan dar pemikiran ini timbullah wujud ketiga, disebut Akal Kedua. Wujud II atau Akal Pertama itu juga berfikir tentang dirinya dan dari situ timbullah Langit Pertama.

Wujud/Akal
Tuhan
Dirinya
Wujud III/Akal Kedua
Wujud ke IV/Akal Ketiga
Bintang-bintang
Wujud IV/Akal Ketiga
Wujud V/Akal Keempat
Saturnus
Wujud V/Akal Keempat
Wujud VI/Akal Kelima
Jupiter
Wujud VI/Akal Kelima
Wujud VII/Akal Keenam
Mars
Wujud VII/Akal Keenam
Wujud VIII/Akal Ketujuh
Matahari
Wujud VIII/Akal Ketujuh
Wujud IX/Akal Kedelapan
Venus
Wujud IX/Akal Kedelapan
Wujud X/Akal Kesembilan
Mercury
Wujud X/Akal Kesembilan
Wujud XI/Akal Kesepuluh
Bulan

Pada pemikiran Wujud XI/Akal Kesepuluh, berhentilah terjadinya atau timbulnya akal-akal. Tetapi dari Akal Kesepuluh muncullah bumi serta roh-roh dan materi pertama yang menjadi dasar dari keempat unsur, api, udara, air dan tanah.
Sehingga ada 10 akal dan 9 langit (dari teori Yunani tentang 9 langi (sphere) yang kekal berputar sekitar bumi. Akal Kesepuluh mengatur dunia yang ditempati manusia ini. Tentang qidam atau barunya alam. Al-Farabi menentang teori Aristoteles bahwa alam adalah kekal. Al-Farabi berpendapat bahwa alam terjadi dengan tak mempunyai permulaan dalam waktu, yaitu tidak terjadi secara berangsur-angsur, namun sekaligus dengan tak berwaktu.
Tidak jelas apa yang dimaksud Al-Farabi. Sebagian penyelidik berpendapat bahwa bagi Al-Farabi qadim (tidak bermula). Yang jelas bahwa materi asal dari alam memancar dari wujud Allah dan Pemancaran itu terjadi dari qidam. Pemancaran diartikan penjadian. Materi dan alam dijadikan tetapi mungkin sekali bersifat qidam. Akal Kesepuluh memancarkan jiwa manusia sebagaimana halnya dengan materi asal.[2]
Adapun Akal Kesepuluh dinamakan akal yang aktif bekerja, yang oleh orang Barat disebut active intelect), yang didalamnya terdapat bentuk-bentuk segala yang ada semenjak azal. Hubungan akal manusia dengan Akal Aktif sama dengan hubungan mata dengan matahari. Mata melihat karena ia menerima cahaya dari matahari. Akal Manusia dapat menangkap arti-arti dan bentuk-bentuk karena mendapat cahaya dari Akal Aktif.

2.      Filsafat Kenabian
Filosof-filosof dapat mencapai hakekat-hakekat karena melalui komunikasi dengan Akal Kesepuluh. Begitupun Nabi dan Rosul, dapat menerima wahyu karena memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan Akal Kesepuluh. Namun Rosul dan Nabi memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari filosof, karena Rosul dan Nabi telah dipilih dan bukan atas usaha sendiri dalam berkomunikasi dengan Akal Kesepuluh, namun atas pemberian dari Tuhan. Sedangkan filosof mengadakan komunikasi atas usahanya sendiri, melalui latihan dan kontemplasi, kemudian komunikasi dapat dilakukan melalui akal, yaitu akal mustafad. Rosul dan Nabi tidak perlu mencapai hingga Akal Mustafad untuk berkomunikasi dengan Akal Kesepuluh, mereka dapat melakukannya dengan imaginasi yang dapat melepaskan mereka dari pengaruh-pengaruh pancaindera dan dari tuntutan-tuntutan badan, sehingga ia dapat memusatkan perhatian dan mengadakan hubungan dengan Akal Kesepuluh.

3.      Teori Politik
Teori politik Al-Farabi dalam bukunya Ara’ Ahl al-Madinah al-Fadilah (Kota Modern). Dimana kota, sebagai badan manusia mempunyai bagian-bagian yang satu dengan yang lain dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang harus dijalankan untuk kepentingan keseluruhan badan. Dalam kota (masyarakat), masing-masing anggota harus diberikan pekerjaan sesuai dengan kesanggupannya. Pekerjaan yang terpenting dalam masyarakat ialah pekerjaan kepala masyarakat, yang dalam tubuh manusia serupa dengan pekerjaan akal. Kepala-lah sumber dari segala peraturan dan keharmonisan dalam masyarakat. Ia mesti bertubuh sehat dan kuat, pintar, cinta pada ilmu pengetahuan dan pada keadilan. Ia harus mempunyai akal dalam tingkat ketiga, akal mustafad yang telah dapat berkomunikasi dengan Akal Kesepuluh.sebaik-baik kepala ialah Nabi atau Rosul. Sifat-sifat yang dekat menyerupai sifat-sifat Nabi atau Rosul tidak terdapat pada satu orang saja, namun dalam diri beberapa orang. Maka dari itu, negara diserahkan kepada mereka dan diantara mereka ada yang  mempunyai sifat filosof, adil, dan lain sebagainya.
Di samping al-Madinah al-Fadilah ada al-Madinah al-Jahilah yang anggota-anggotanya bertujuan hanya mencari kesenangan jasmani. Kemudian ada al-Madinah al-Fasiqah yang anggota-anggotanya mempunyai penhetahuan yang sama dengan anggota al-Madinah al-Fadilah namun kelakuan mereka sama dengan kelakuan anggota al-Madinah al-Jahilah. Jiwa yang akan kekal ialah jiwa fadilah yaitu jiwa-jiwa yang dapat melepaskan diri dari ikatan jasmani, dan oleh karena itu tidak hancur dengan hancurnya badan. Adapun jiwa jahilah, jiwa yang tak mencapai kesempurnaan, belum dapat melepaskan diri dari ikatan materi akan hancur dengan hancurnya badan. Dan jiwa yang tahu pada kesenangan tetapi menolaknya (Madinah Fasiqah) tidak akan hancur dan kekal, tetapi kekal dalam kesengsaraan. Surga san neraka bagi Al-Farabi adalah soal spirituil.[3]

C.    KESIMPULAN
Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan, atau yang lebih dikenal dengan Al-Farabi, adalah filosof yang memulai pendidikan dasarnya melalui belajar ilmu agama. Ia menguasai beberapa bahasa, disamping itu ia juga mempelajari matematika dan filsafat. Pemikiran Al-Farabi dikenal dengan filsafat emanasi atau pancaran dimana Tuhan merupakan Akal Pertama, selain itu ia juga mempunyai pemikiran terhadap kenabian yang ia tunjukkan bagi penganut aliran yang tidak mempercayai Nabi atau Rosul (wahyu) pada zaman itu, dan filsafat kenabian tersebut erat hubungannya dengan teori politiknya yang diuraikannya dalam buku Ara’ Ahl al-Madinah al-Fadilah.

D.    DAFTAR PUSTAKA
Dr. Amroeni Drajat, Filsafat Islam Buat yang Pengen Tahu, Jakarta : Erlangga, 2006.
Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, Jakarta : Bintang Bulan,1973.
Poerwantana, dkk, Seluk Beluk Filsafat Islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1988.


[1] Dr. Amroeni Drajat, Filsafat Islam Buat yang Pengen Tahu, 2006, hlm 26.
[2] Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, 1973, hlm 29.
[3] Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, 1973, hlm 33.

Categories:

1 comment:

  1. bagus tulisan nich. jangan lupa yaa mampir juga ke blog saya http://syafieh.blogspot.com

    ReplyDelete

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Copyright © Catatan Anis Syarifah | Powered by Anis Syarifah