Thursday, March 29, 2012

Resep Klepon




Resep Jajan Pasar – Klepon

Manis,kenyal dan legit dengan gula jawanya yang lumer di lidah. Kue Klepon termasuk jajanan pasar yang telah banyak dikenal. Biasanya dapat dibeli di pasar-pasar tradisional. Dengan memakai wadah daun pisang atau dikemas dalam plastik kecil.
Bahan kulit Klepon :
  • 100 gr gula pasir
  • 150 ml air
  • 50 ml air daun suji (dari 30 lbr daun suji dan 1 lbr pandan yang diblender dan disaring)
  • 1/4 sdt garam
  • 200 gr tepung ketan putih
  • 30 gr mentega putih
  • 100 gr parutan kelapa muda
Isi Klepon :
  • 300 gr kentang, kukus, kupas, haluskan
  • 100 ml santan
  • 50 gr gula pasir
  • 1 lbr daun pandan
  • 1/4 sdt garam
Cara membuat Klepon :
  1. Isi : Campur semua bahan isi, masak dengan api kecil sampai kalis. Biarkan dingin. Bentuk bola-bola kecil (sekitar 1/2 sdt). Sisihkan.
  2. Kulit : Panaskan gula dan 150 ml air sampai gula larut hingga terbentuk cairan 100 ml. Angkat. Tambahkan air daun suji, dan garam, aduk rata. Tuang ke tepung ketan. Aduk rata. Kukus selama 20 menit di dalam mangkuk/pinggan tahan panas. Angkat.
  3. Dalam keadaan panas-panas, kocok dengan mixer sambil ditambah mentega putih sampai adonan menjadi kalis. Tunggu sampai adonan agak dingin sebelum dibentuk.
  4. Ambil sedikit adonan, pipihkan. Beri isi. Bentuk bulat. Gulingkan ke parutan kelapa.
Untuk 10 porsi

Sumber : http://resepmasakanindonesia.info

Categories:

Monday, March 26, 2012

CHORD "SOMEONE LIKE YOU"

Intro
=====

A A/Ab F#m D


Verse 1
=======

  A                A/Ab
I heard that you're settled down
        F#m
That you found a girl
          D
And you're married now

  A              A/Ab
I heard that your dreams came true
         F#m
Guess she gave you things
        D
I didn't give to you

   A                   A/Ab
Old friend why are you so shy
        F#m
It ain't like you to hold back
  D
Or hide from life


Bridge 1
========

  E                          F#m                 D
I hate to turn up out of the blue uninvited but

I couldn't stay away I couldn't fight it
    E
I'd hoped you'd see my face
    F#m                             D           Dmaj7  D
And that you'd be reminded that for me it isn't over


Chorus 1
========

A                E                 F#m D
Never mind, I'll find someone like you
       A               E        F#m D
I wish nothing but the best for you too
      A           E        F#m        D
Don't forget me I beg I re-member you said
             A                 E                     F#m    D
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts in-stead
             A                 E                     F#m   D
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, yeah


Verse 2
=======

A              A/Ab
 You'd know how time flies
    F#m
Only yesterday
       D
was the time of our lives

       A
We were born and raised
    A/Ab
In a summer haze
     F#m                     D
Bound by the surprise of our glory days


Bridge 2
========


  E                          F#m                 D
I hate to turn up out of the blue uninvited but
D
I couldn't stay away I couldn't fight it
    E
I'd hoped you'd see my face
    F#m                             D           Dmaj7  D
And that you'd be reminded that for me it isn't over



Chorus 2
========

A                E                 F#m D
Never mind, I'll find someone like you
       A               E        F#m D
I wish nothing but the best for you too
      A           E        F#m        D
Don't forget me I beg I re-member you said
             A                 E                     F#m    D
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts in-stead, yeah


Break
=====

E
Nothing compares no worries or cares
F#m
Regrets and mistakes their memories make
D
 Who would have known how
       Bm    C#m        D
Bitter-sweet this would taste


Chorus 3
========

A              E                  F#m D
Never mind I’ll find someone like you
       A               E        F#m D
I wish nothing but the best for you too
      A           E        F#m        D
Don't forget me I beg I re-member you said
             A                 E                     F#m    D
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts in-stead



Chorus 4 / Outro
================

A              E                  F#m D
Never mind I’ll find someone like you
       A               E        F#m D
I wish nothing but the best for you too
      A           E        F#m        D
Don't forget me I beg I re-member you said
             A                 E                     F#m    D
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts in-stead
             A                 E                     F#m    D
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts in-stead
             A                 E                     F#m    D
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead

Yeah Yeah


-----------------------------------------

Categories: ,

Thursday, March 22, 2012

SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN NOTEBOOK

Postingan ini untuk kawan-kawan yang ingin belajar tentang sistem pakar, Download disini

Categories:

Pengantar Sistem Pakar

Sebelum merancang sebuah sistem pakar, terlebih dahulu kita harus pelajari tentang sistem pakar. pengantarnya dapat anda unduh, silahkan klik download

Categories:

SISTEM PAKAR / EXPERT SYSTEM

Modul sistem pakar dapat di download, silahkan klik disini

Categories:

Wednesday, March 21, 2012

SEJARAH HMI


BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sejarah Perjuangan HMI
  • Sejarah:"Pelajaran dan pengetahuan tentang perjalanan masa lampau umat manusia mengenai apa yang dikerjakan, dikatakan dan difikirkan oleh manusia pada masa lampau untuk menjadi cerminan dan pedoman berupa pelajaran, peringatan, kebenaran bagi masa kini dan masa yang akan datang".
  • Perjuangan : "suatu kesungguhan disertai usaha yang teratur tertib dan berencana untuk mengubah kondisi buruk menjadi baik".
  • HMI adalah kepanjangan dari Himpunan Mahasiswa Islam.
 
B. Tujuan Mempelajari sejarah Perjuangan HMI
Untuk meninjau dan meneliti secara sistematis dengan penuh kritis masa yang lalu agar dapat dijadikan cerminan dan pedoman masa kini sehingga dapat ditetapkan arah perjuangan masa mendatang.
 
C. Organisasi sebagai alat berjuang dan tempat beramal
(QS. Ali Imron:104) Menyeru kepada kebaikan/Islam dan mencegah kemunkaran adalah kewajiban setiap muslim. Maka HMI sebagai organisasi yang bercirikan Islam merupakan alat untuk mengajak kepada kebaikan wajib pula ada.
BAB II
TINJAUAN HISTORIK
A. Lafan Pane dan hubungannya dengan HMI
Lafran pane adalah tokoh pendiri utama HMI sehingga HMI tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan Lafran Pane.
 
B. Latar Belakang munculnya Pemikiran Berdirinya HMI
  • Penjajahan Belanda atas Indonesia dan tuntutan perang kemerdekaan. Adapun dampak penjajahan adalah sbb:
    • Aspek Politik: seluruh rakyat RI menjadi objek jajahan dan kehilangan kedaulatannya.
    • Aspek pemerintahan: dengan diciptakannya Gubernur jenderal sebagai perwakilan pemerintah belanda dan Jayakarta - Batavia menunjukkan bahwa Indonesia berada di bawah pemerintahan hindia belanda.
    • Aspek Hukum: pelaksanaan hukum bertentangan dengan kondisi sosiologis: orang-orang Islam diperlakukan diskriminatif dan Belanda selalu diuntungkan
    • Aspek pendidikan: kebijakan pemerintah belanda menempatkan Islam sebagai saingan.
    • Aspek Ekonomi: dengan pembentukan VOC (1902) merupakan momentum penguasaan ekonomi Indonesia oleh Belanda dan Gubernur Van Den Bosh memakai Pola Tanam Paksa (cultuurstelsel) untuk komoditi ekspor.
    • Aspek kebudayaan: munculnya aliran budaya secara bebas dan bersaing.
    • Aspek keagamaan: Belanda membawa misi agama nasrani
     
  • Berkembangnya faham dan ajaran komunis Berawal dari ISDV (Indische Social Democratische Vereeniging) 1914 yang berhasil mendekati SI sehingga SI terpecah belah. Pada tgl 23 Mei 1920 ISDV berganti nama menjadi PKI dengan Semaun dan Darsono sebagai Presiden dan Wapres. Faham komunis dikembangkan melalui PMY dan SMY yang berhaluan komunis.
  • Kedudukan perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis, dilihat dari sudut :
    • Secara akademik Perguruan Tinggi akan mencetak para sarjana, intelektual dan calon pemimpim bangsa, calon dosen, guru, praktisi dll.
    • Dari segi kelembagaan Perguruan Tinggi merupakan pusat kebudayaan, pembaharuan dan kemajuan
    • Dari segi kegiatan intra dan ekstra kemahasiswaan: menjadi ajang pembentukan kader di kalangan mahasiswa.
  • Kebutuhan akan pemahaman, penghayatan keagamaam PMY dalam aktivitasnya tidak memperhatikan kepentingan mahasiswa beragama Islam. Dengan tidak tersalurnya aspirasi keagamaan mayoritas mahasiswa di Yogyakarta merupakan alasan kuat bagi mahasiswa yang beragama untuk mendirikan organisasi mahasiswa sendiri terpisah dari PMY. Gerakan untuk memunculkan sebuah organisasi mahasiswa Islam untuk menampung aspirasi mahasiswa akan kebutuhan pengetahuan, pemahaman, penghayatan keagamaan yang aktual muncul di akhir November 1946 secara organisatoris di awal februari 1947 dengan berdirinya HMI.
  • Kemajemukan Bangsa indonesia Kemajemukan Indonesia dalam segala aspek-suku, agama, ras, golongan (serta dalam aspek agama, budaya, politik dan tingkat pengetahuan yang juga dimiliki umat Islam)
  • Munculnya Polarisasi Politik Sebelum HMI berdiri tahun 1947, suasana politik RI mengalami polarisasi politik antara pihak pemerintah dipelopori partai sosialis dan pihak oposisi yang dipelopori Masyumi, PNI dan Persatuan Perjuangan Tan Malaka. Pihak pemerintah menitikberatkan perjuangan memperoleh pengakuan kemerdekaan dengan perjuangan diplomasi sedang pihak oposisi menekankan pada perjungan bersenjata. Polarisasi politik ini berpengaruh membawa masyarakat mahasiswa.
  • Tuntutan Modernisasi dan tantangan Masa Depan Timbulnya gerakan pembaharuan baik di dunia Islam dan di Indonesia, karena tuntutan kepada pembaharuan sebagai kebutuhan untuk menjawab berbagai persoalan yang muncul, disebabkan adanya kemunduran dan keterbelakangan, maupun menghadapi perkembangan baru sebagai akibat dari kemajuan IPTEK. Pembaharuan dalam arti modernisasi merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dielakkan, karena modernisasi merupakan bagian dari kehidupan manusia.
BAB III
BERDIRINYA HMI
A. Deklarasi Berdirinya HMI, arti dan makna 5 Februari 1947
HMI berdiri/dideklarasikan pada hari rabu tanggal 14 Rabiul awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947, di salah satu ruangan kuliah STI dengan tokoh utama pendirinya adalah Lafran Pane (mahasiswa STI tingkat I) bersama mahsiswa STI lainnya.
B. Di sekitar kelahiran HMI
Tujuan HMI ketika pertama berdiri :
  • Mempertahankan negara RI dan mempertinggi derajat rakyat indonesia.
  • Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam
Tujuan HMI saat ini:

Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terbentuknya masyarakat adil makmur yang diridloi Allah SWT.

Karakteristik HMI : ( karakteristik :sesuatu yang sejak awal berdirinya sudah melekat)

  • Berasaskan Islam ,dan bersumber pada Al Qur'an serta As Sunah
  • Berwawasan keindonesiaan dan kebangsaan
  • Bertujuan, terbinanya lima kualitas insan cita
  • Bersifat independen
  • Berstatus sebagai organisasi mahasiswa
  • Berfungsi sebagai organisasi kader
  • Berperan sebagai organisasi perjuangan.
  • Bertugas sebagai sumber insansi pembangunan bangsa.
  • Berkedudukan sebagai organisasi modernis.
C. Tokoh-tokoh Pemula HMI

Pemrakarsa/pendiri HMI adalah Lafran Pane, Karnoto Zarkasyi, Dahlan Husein, Maisssaroh Hilal, Suwali, Yusdi Ghozali, Mansyur, Siti Zainah, M. Anwar, Hasan Basri, Marwan, Zulkarnaen, Tayeb Razak, Toha Mashudi dan Badron Hadi.
D. Faktor Penghambat
  • Dari Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY)
  • Dari Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)
  • Dari Pelajar Islam Indonesia (PII)

BAB IV

FASE-FASE PERJUANGAN HMI DAN RELEVANSINYA DENGAN PERJUANGAN BANGSA

A. Fase Konsolidasi Spiritual dan Proses berdirinya HMI (November 1946-4 Februari 1947)
B. Fase Berdiri dan Pengokohan (5 Feb 1947 - 30 Nov 1947)
Dalam rangka mengokohkan eksistensi HMI Maka diadakan berbagai aktivitas untuk popularisasi organisasi dengan mengadakan ceramah-ceramah ilmiah, rekreasi, malam-malam kesenian.Di bidang organisasi didirikan cabang-cabang baru seperti Klaten, Solo dan Yogyakarta.
C. Fase perjuangan bersenjata dan perang kemerdekaan, serta menghadapi penghianatan I PKI (1947-1949)
Untuk menghadapi pemberontakan PKI Madiun 18 September 1948, Ketua PPMI/ Wakil Ketua PB HMI Ahmad Tirto Sudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM), dengan komandan Hartono Wakil Komandan Ahmad Tirto Sudiro, ikut membantu pemerintah menumpas pemberontakan PKI di Madiun, dengan mengerahkan anggota CM ke gunung-gunung memperkuat aparat pemerintah. Sejak itulah PKI menaruh dendam pada HMI.
D. Fase pembinaan dan pengembangan organisasi (1950-1963)
Sejak tahun 1950 dilaksanakan konsolidasi organisasi sebagai masalah besar dan pada bulan juli 1950 PB HMI dipindahkan dari Yogya ke Jakarta. Diantara usaha-usaha yang dilaksanakan selama 13 tahun yaitu: pembentukan cabang-cabang baru, menerbitkan majalah media, 7 kali kongres, pengesahan atribut HMI sebagai lambang, bendera, muts, Hymne HMI, merumuskan tafsir azas HMI, pembentukan Badko, menetapkan metode training HMI, pembentukan lembaga -lambaga HMI.
Dibidang ekstern: pendayagunaan PPMI, Menghadapi Pemilu I 1955, Penegasan independensi HMI, mendesak pemerintah supaya mengeluarkan UU Perguruan Tinggi, pelaksanaan pendidikan agama sejak dari SR sampai Perguruan Timggi dll.
E. Fase Tantangan
  • Setelah Masyumi dan GPII berhasil dipaksa bubar, maka PKI menganggap HMI sebagai kekuatan ketiga umat islam. Maka digariskan Plan 4 tahun PKI untuk membubarkan HMI, dimana menurut plan atau rencana itu HMI harus bubar sebelum Gestapu/PKI meletus.
  • Dendam kesumat PKI terhadap HMI, menempatkan HMI sebagai organisasi yang harus dibubarkan karena dianggap sebagai penghalang bagi tecapainya tujuan PKI. Sementara itu HMI berhasil mengadakan konsolidasi organisasi, dimana HMI tampil sebagai organisasi yang meyakinkan
  • Tujuan dan target pembubaran HMI adalah untuk memotong kader-kader umat islam yang akan dibina oleh HMI.
  • Untuk membubarkan HMI dibentuklah panitia aksi pembubaran HMI di Jakarta (GMNI, IPPI, GERMINDO, GMD, MMI, CGMI) dll. Menjawab tantangan tersebut, Generasi Muda Islam yang terbentuk tahun 1964 membentuk panitia solidaritass pembelaan HMI.
  • Dalih Pengganyangan terhadap HMI berupa fitnah dan hasutan sejak dari yang terbaik sampai yang terkeji, HMI dikatakan anti Pancasila, anti UUD 1945, anti PBR Soekarno dan lain-lain.
  • Dukungan dan pembelaan terhadap HMI walaupun HMI dituntut dibubarkan oleh PKI,CGMI dan segenap kekuatan dan simpatisannya, namun para pejabat sipil maupun militer para pimpinan organisasi dan mahasiswa serta tokoh islam turut membela dan mempertahankan hak hidup HMI.Berdasarkan kebijaksanaan Panglima Besar Kotrar Presiden Soekarno dengan surat keputusan tanggal 17 September 1965, HMI dinyatakan jalan terus.
  • Strategi HMI Menghadapi PKI menggunakan PKI (Pengamanan, Konsolidasi, Integrasi)
  • Anti klimaks Gestapu meletus, ketajaman politik HMI telah mencium bahwa pemberontakan tersebut dilakukan PKI. PB HMI menghadap Pangdam V Jaya Mayor Jendja Umar Wira Hadi Kusumah dan menyatakan :Pemberontakan itu dilakukan oleh PKI, HMI menuntut supaya PKI dibubarkan, Karena pemberontakaitu menyangkut masalah politik ,maka harus diselesaikan secara politik, HMI akan memberikan bantuan apa saja yang diperlukan pemerintah untuk menumpas pemberontakan Gestapu PKI.
F. Fase kebangkitan HMI sebagai pejuang Orde Baru dan pelopor kebangkitan angkatan '66 (1966-1968)
  • Tanggal 1 Oktober 1965 adalah tugu pemisah antara orde lama dengan orde baru. Apa yang disinyalir PKI, seandainya PKI Gagal dalam pemberontakan HMI akan tampil kedua kalinya menumpas pemberontakan PKI betul-betul terjadi. Wakil ketua PB HMI Mar'ie Muhammad tanggal 25 Oktober 1965 mengambil inisiatif mendirikan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia).
  • Tritura 10 Januari 1966 : Bubarkan PKI, retool kabinet, turunkan harga. Kemudian Dikeluaarkan Surat Perintah Sebelas Maret 1966.Dan pada tanggal 12 Maret PKI dibubarkan dan dilarang.
  • Kabinet Ampera teerbentuk. Alumni HMI masuk dalam kabinet, dan HMI diajak hearing dalam pembentukan kabinet.
G. Fase partisipasi HMI dalam pembangunan (1969-sekarang)
Setelah Orde baru mantap dimulailah rencana pambangunan lima tahun oleh pemerintah. HMI sesuai dengan lima aspek telah memberikan sumbangan dan partisipasinya dalam pembangunan : 10 Partisipasi dalam pembentukan suasana, situasi dan iklim yang memungkinkan dilaksanakannya pembangunan, 20 partisipasi dalam pemberian konsep-konsep dalam berbagai aspek pemikiran, 30 partisipasi dalam bentuk langsung pembangunan.
H. Fase kebangkitan intelektual dan pergolakan pemikiran (1970-1994)
Pada tahun 1970 Nurcholis Majid menyampaikan ide pembaharuan dengan topik Keharusan Pembaharuan pemikiran dalam islam dan masalah integrasi umat. Sebagai konsekuensinya di HMI timbul pergolakan pemikiran dalam berbagai substansi permasalahan timbul perbedaan pendapat, penafsiran dan interpretasi. Hal ini tercuat dalam bentuk seperti persoalan negara islam, islam kaffah, sampai pada penyesuaian dasar HMI dari Islam menjadi Pancasila.
I. Fase Reformasi (1995-sekarang)
Secara historis sejak tahun 1995 HMI mulai melaksanakan gerakan reformasi dengan menyampaikan pandangan dan kritik kepada pemerintah. Sesuai dengan kebijakan PB HMI, bahwa HMI tidak akan melakukan tindaka-tindakan inkonstitusional dan konfrontatif.Koreksi pertama disampaikan Yahya Zaini Ketum PB HMI ketika menyampaikan sambutan pada pembukaan Kongres XX HMI di Istana Negara Jakarta tanggal 21 Januari 1995. Kemudian pada peringatan HUT RI ke-50 Taufik Hidayat Ketua Umum PB HMI menegaskan dan menjawab kritik-kritik yang memandang HMI terlalu dekat dengan kekuasaan. Bagi HMI kekuasaan bukan wilayah yang haram. Pemikiran berikutnya disampaikan Anas Urbaningrum pada peringatan Dies Natalis HMI ke-51 di Graha Insan Cita Depok tanggal 22 Februari 1998 dengan judul urgensi "reformasi bagi pembangunan bangsa yang bermarbat".
BAB V

MASA DEPAN HMI, TANTANGAN DAN PELUANG
Kritikan terhadap HMI datang dari dalam maupun dari luar HMI. Kritikan itu sangat positif karena dengan kritikan HMI akan mengetahui kekurangan dan kesalahan yang diperbuatnya sehingga dapat diperbaiki untuk masa yang akan datang.Kritik terhadap HMI berupa : Independensi HMI, Kerja sama dengan militer, Sikap HMI terhadap Komunis,Tuntutan negara islam, adaptasi nasional, Dukungan terhadap rehabilitasi Masyumi,Penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya azas, Adaptasi rasional dan lain-lain. Melalui Kritikan itu Banyak pihak menilai kredibilitas HMI mengalami kemunduran. Untuk memulihkan kredibilitas tersebut, M Yahya Muhaimin Pada kongres XX mengemukakan konsep : Revitalisasi, Reaktualisasi, Refungsionalisai, Restrukturisasi. Anas Urbaningrum memberi terapi dengan: Politik etis HMI, Peningkatan visi HMI,Intelektualisasi, penguasaan basis dan modernisasi organisasi. Untuk mencapai tujuan HMI pelu dipersiapkan suatu kondisi sebagai modal untuk merekayasa masa depan sesuai dengan 5 kualitas insan cita HMI. Tantangan yang dihadapi HMI dan bangsa Indonesia sangat kompleks tetapi justru akan menjadi peluang yang sangat baik untuk memperjuangkan cita-cita nya sehingga menjadi kenyataan.

BAB VI

PENUTUP
Dengan mengetahui sejarah masa lampau dapat diketahui kebesaran dan semangat juang HMI. Hal tersebut merupakan tonggak bagi HMI untuk meneruskan perjuangan para pendahulunya pada masa kini dan menuju hari esok yang lebih baik. Mempelajari HMI tidak cukup dengan mengikuti Training formal. Tetapi mempelajari dan menghayati HMI harus dilakukan secara terus menerus tanpa batas kapan dan di manapun. Dengan cara seperti itulah pemahaman dan penghayatan akan nilai-nilai HMI dapat dilakukan secara utuh dan benar.

sumber : http://insancita.4t.com/seputarhmi/sejarah.html

Categories:

Lafran Pane Tidak Dikenal di Kampung Sendiri

Setiap 25 Januari, sebuah organisasi bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akan mengenang satu orang: Prof.Drs.H.Lafran Pane. Dia pemrakarsa berdirinya HMI, organisasi yang banyak melahirkan sumber daya manusia (SDM) terbaik di negeri ini, juga punya andil besar terhadap lahirnya proklamasi.
Pada 25 Januari 1991, beliau meninggal dunia. Yudi Latif dalam bukunya Intelegensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad Ke-20, hal 502 menyebutkan: Lafran Pane sebagai generasi ketiga inteligensia muslim Indonesia setelah generasi pertama (Tjokroaminoto, Agus Salim,dll), generasi kedua (M. Natsir, M. Roem dan Kasman Singodimedjo pada 1950-an), generasi keempat (Nurcholish Majid, Imadudin Abdurrahim dan Djohan Efendi pada 1970-an).
Meskipun Lafran Pane menyejarah, tetapi di kampung kelahirannya, di Desa Pagurabaan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, nama itu hampir tidak pernah disebutkan dalam berbagai kegiatan. Tapi, bukan cuma Lafran Pane, juga semua anggota keluarga besar Sutan Pangurabaan Pane.
Setiap orang di Kota Sipirok paham kalau Pane berasal dari Desa Pangurabaan. Masyarakat marga Pane konon berasal dari Utara, merantau ke wilah Selatan melalui jalur sungai Bila (Aek Bila) di Kecamatan Biru. Dari daerah itu, leluhur marga Pane kemudian menetap di Kecamatan Arse, lantas menyebar ke wilayah Kecamatan Sipirok, tinggal dan beranak-pinak di Desa Pangurabaan.
Awalnya, Desa Pangurabaan dominan dihuni masyarakat bermarga Pane. Dalam perkembangan kemudian terjadi asimilasi budaya akibat perkawinan dan arus pendatang, Desa Pangurabaan tidak identik lagi dengan marga Pane.
Desa ini dibelah dua jalur Jalan Lintas Sumatra, sekitar 6 km dari ibu kota Sipirok ke arah Utara. Bertetangga dengan Desa Bagas Nagodang, sebuah desa yang merupakan salah satu desa pertama di Kecamatan Sipirok.  Kehadiran masyarakat marga Pane di Kecamatan Sipirok erat kaitannya dengan tradisi persaudaraan yang dibangun dengan masyarakat marga Siregar, yakni masyarakat yang dominan menghuni Desa Bagas Na Godang.
Di pinggir jalan, di salah satu rumah tua bercat hijau yang kurang terawat, di sanalah Lafran Pane pernah tinggal. Ayahnya, Sutan Pangurabaan Pane, seorang budayawan, sastrawan, wartawan, intelektual, dan tokoh pergerakan terkenal dari Partai Indonesia (PARTINDO) di Sumatera Utara. Dari tangan Sutan Pangurabaan Pane telah lahir banyak buku berupa novel yang ditulis dalam bahasa Batak dari lingkungan masyarakat beradat Angkola–yakni masyarakat Batak yang tinggal di Kecamatan Sipirok.
Salah satunya karya Sutan Pangurabaan Pane adalah Tolbok Haleon  (Hati yang Kemarau) diterbitkan Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah 1982 dalam katagori naskah kuno.  Naskah novel ini pertama kali terbit 1933 di Medan, dan sampai tahun 1980-an masih dipakai sebagai bacaan di sekolah. Tolbok Haleon berkisah tentang kehidupan Lilian Lolosan dan Sitti Bajani pada masa kolonial di Tapanuli Selatan. Novel ini terbit Sutan Pangurabaan Pane tidak berbicara tentang kawin paksa dan pertentangan adat seperti kebanyak novel yang muncul saat itu. Dia bercerita tentang nasib cinta tokohnya yang mesti mengungsi akibat peperangan melawan Belanda.
Lafran Pane adalah anak keenam Sutan Pangurabaan Pane. Di tangan Sutan Pangurabaan Pane yang bervisi jauh ke depan dan sudah membayangkan masa depan sebuah negeri yang merdeka, anak-anaknya dididik menjadi generasi muda bangsa yang keras dan melawan. Tiga dari anaknya kemudian menjadi tokoh nasional, Armijn Pane dan Sanusi Pane (pelopor pujangga baru dan sejarawan nasional), dan juga Lafran Pane.
Tapi keluarga para tokoh nasional ini tidak begitu dikenal di kampungnya, di Desa Pangurabaan. Tidak banyak yang tahu kalau Sutan Pangurabaan Pane pernah hidup di antara mereka sebagai figur ayah yang keras dalam mendidik anak-anaknya sehingga berhasil sebagai tokoh nasional.
Sebenarnya Lafran Pane lahir di Padangsidempuan 5 Februari 1922. Untuk menghindari berbagai macam tafsiran, karena bertepatan dengan berdirinya HMI Lafran Pane mengubah tanggal lahirnya menjadi 12 April 1923. Sebelum masuk Sekolah Tinggi Islam (STI) latar belakang pendidikan yang utama dari Lafran Pane adalah Pesantren, HIS, MULO, dan AMS Muhammadiyah. Dia juga pernah belajar di sekolah-sekolah nasionalis, seperti Taman Aksara di Sipirok dan Taman Siswa di Medan (Agussalim Sitompul 1976).
Sebelum tamat dari STI, Lafran pindah ke Akademi Ilmu Politik (AIP) pada bulan April 1948. Setelah Universitas Gajah Mada (UGM) dinegerikan tanggal 19 desember 1949, dan AIP dimasukkan dalam Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial Politik (HESP). Dalam sejarah Universitas Gajah Mada (UGM), Lafran termasuk mahasiswa-mahasiswa yang pertama mencapai gelar sarjana, yaitu 26 Januari 1953. Dengan sendirinya Drs. Lafran Pane menjadi Sarjana Ilmu Politik yang pertama di Indonesia.
Mengenai Lafran Pane, Sujoko Prasodjo dalam sebuah artikelnya di majalah Media nomor : 7 Thn. III. Rajab 1376 H/ Februari 1957, menuliskan :“ Sesungguhnya, tahun-tahun permulaan riwayat HMI adalah hampir identik dengan sebagian kehidupan Lafran Pane sendiri. Karena dialah yang punya andil terbanyak pada mula kelahiran HMI, kalau tidak boleh kita katakan sebagai tokoh pendiri utamanya”.
Semasa di STI inilah Lafran Pane mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam. HMI merupakan organisasi mahasiswa yang berlabelkan “Islam” pertama di Indonesia dengan dua tujuan dasar. Pertama, mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Kedua, Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Dua tujuan inilah yang kelak menjadi fondasi dasar gerakan HMI sebagai organisasi maupun individu-individu yang pernah dikader di HMI.
Jika dinilai dari perspektif hari ini, pandangan nasionalistik rumusan tujuan tersebut barangkali tidak tampak luar biasa. Namun jika dinilai dari standar tujuan organisasi-organisasi Islam pada masa itu, tujuan nasionalistik HMI itu memberikan sebuah pengakuan bahwa Islam dan Keindonesiaan tidaklah berlawanan, tetapi berjalin berkelindan. Dengan kata lain Islam harus mampu beradaptasi dengan Indonesia, bukan sebaliknya.
Dalam rangka mensosialisasikan gagasan keislaman-keindonesiaanya. Pada Kongres Muslimin Indonesia (KMI) 20-25 Desember 1949 di Yogyakarta yang dihadiri oleh 185 organisasi alim ulama dan Intelegensia seluruh Indonesia, Lafran Pane menulis sebuah artikel dalam pedoman lengkap kongres KMI (Yogyakarta, Panitia Pusat KMI Bagian Penerangan, 1949, hal 56). Artikel tersebut berjudul “Keadaan dan Kemungkinan Kebudayaan Islam di Indonesia”.
Dalam tulisan tersebut Lafran membagi masyarakat islam menjadi 4 kelompok. Pertama, golongan awam , yaitu mereka yang mengamalkan ajaran islam itu sebagai kewajiban yang diadatkan seperti upacara kawin, mati dan selamatan.
Kedua, golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang ingin agama islam dipraktekan sesuai dengan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad S.A.W.
Ketiga, golongan alim ulama dan pengikutnya yang terpengaruh oleh mistik. Pengaruh mistik ini menyebabkan mereka berpandangan bahwa hidup hanyalah untuk akhirat saja. Mereka tidak begitu memikirkan lagi kehidupan dunia (ekonomi, politik, pendidikan).
Sedangkan golongan keempat adalah golongan kecil yang mecoba menyesuaikan diri dengan kemauan zaman, selaras dengan wujud dan hakikat agama Islam. Mereka berusaha, supaya agama itu benar-benar dapat dipraktekan dalam masyarakat Indonesia sekarang ini.
Lafran sendiri meyakini bahwa agama Islam dapat memenuhi keperluan-keperluan manusia pada segala waktu dan tempat, artinya dapat menselaraskan diri dengan keadaan dan keperluan masyarakat dimanapun juga. Adanya bermacam-macam bangsa yang berbeda-beda masyarakatnya, yang terganting pada faktor alam, kebiasaan, dan lain-lain. Maka kebudayaan Islam dapat diselaraskan dengan masyarakat masing-masing.
Sebagai muslim dan warga Negara Republik Indonesia, Lafran juga menunjukan semangat nasionalismenya. Dalam kesempatan lain, pada pidato pengukuhan Lafran Pane sebagai Guru Besar dalam mata pelajaran Ilmu Tata Negara pada Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP Yogyakarta (sekarang UNY), Kamis 16 Juli 1970, Lafran menyebutkan bahwa Pancasila merupakan hal yang tidak bisa berubah. Pancasila harus dipertahankan sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Namun ia juga tidak menolak beragam pandangan tentang pancasila, Lafran mengatakan dalam pidatonya:
“Saya termasuk orang yang tidak setuju kalau Pemerintah atau MPR mengadakan interprestasi yang tegar mengenai pancasila ini, karena dengan demikian terikatlah pancasila dengan waktu. Biarkan saja setiap golongan mempunyai interpretasi sendiri-sendiri mengenai pancasila ini. Dan interpretasi golongan tersebut mungkin akan berbeda-beda sesuai dengan perkembangan zaman. Adanya interpretasi yang berbeda-beda menunjukan kemampuan pancasila ini untuk selam-lamanya sebagai dasar (filsafat) Negara “. (hal.6)
Dari sepak terjam Lafran Pane dan sumbangannya yang luar biasa terhadap negara, sangat layak putra daerah dari Kecamatan Sipirok ini menjadi PAHLAWAN NASIONAL.

Sumber : http://edukasi.kompasiana.com

Categories:

Tuesday, March 20, 2012

Tuts Keyboard bermasalah

laptop KEYBOARDTuts atau tombol huruf keyboard laptop sering juga mengalami masalah. Terkadang tombol tidak mau menampilkan karakter yang di maksud walau sudah di tekan berulang - ulang. Namun ada juga kasus dimana tombol seolah - olah seperti sedang di tekan berulang ulang, sehingga kerap menimbulkan suara; bip"..bip"" saat laptop di hidupkan. Semua masalah pada keyboard laptop ini pasti akan terjadi seiring dengan usia pakai laptop anda.
Penyebab kerusakan pada keyboard ternyata karena part ini menerima cukup banyak hantaran panas dari cooling fan processor selama laptop beroperasi, sehingga menyebabkan lapisan membran keyboard di dalam ( terbuat dari lembar plastic tipis) menjadi rusak.
Kerusakan ini tidak dapat di service / di perbaiki. Anda di haruskan mengganti keyboard lama anda dengan yang baru. Kisaran harga keyboard untuk laptop cukup menguras saku juga yaitu sekitar Rp 250 ribu s/d Rp 600 ribu, tergantung dari type laptop anda.


sumber : http://www.JakartaLaptopService.com

Categories:

Thursday, March 15, 2012

RESEP ONDE-ONDE

Semua orang pasti suka Kue Onde-onde. Kue Onde-onde yang manis dengan isian kacang hijau sangat nikmat dilidah.
Resep Bahan Kulit Onde-Onde :
  • 250 gram teung ketan
  • 25 gram tepung sagu
  • 175 ml santan hangat dari 1/4 butir kelapa
  • 1/4 sendok teh garam
  • 100 gram wijen, cuci, tiriskan, jemur kering
Resep Bahan Isi Onde-Onde:
  • 200 gram kacang hijau tanpa kulit, rendam 1 jam
  • 150 gram gula pasir
  • 1 lembar daun pandan/vanili
  • 50 ml air/ santan cair
Cara Membuat Onde-Onde :
  1. Isi : kukus kacang hijau sampai matang, haluskan selagi panas. Campur dengan gula, daun pandan atau vanili, jerang diatas api kecil sambil diaduk hingga adonan dapat dibentuk bulat kelerang, sisihkan.
  2. Kulit : campue semua bahan sambil diaduk dan diberi santan hangat sedikit demi sedikit. Uleni sampai menjadi adonan yang bisa debentuk. Bagi rata sesuai jumlah isi. Bulatkan dan pipihkan, beri adonan isi, rapatkan, bentuk bulat kembali.
  3. Gulingkan sambil tekan pelan tiap bulatan onde pada wijen. Goreng dalam minyak banyak yang tidak terlalu panas sampai matang kecoklatan, angkat dan tiriskan.
Tips Onde-onde :
Jaga agar adonan kulit Onde-Onde tetap lembap, tutup dengan plastik. Bila perlu percikkan sedikit air, supaya wijen melekat baik pada kulit adonan.
Selamat mencoba Resep Onde-Onde

sumber : http://inforesep.com/resep-onde-onde.html

Categories:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Copyright © Catatan Anis Syarifah | Powered by Anis Syarifah